Mempertahankan Kesetiaan dalam Implementasi Internasional Berskala Luas

Mempertahankan Kesetiaan dalam Implementasi Internasional Berskala Luas

Marion Sue Forgatch

Untuk meningkatkan jangkauan intervensi berbasis bukti, kami memerlukan sistem implementasi berbasis sains dan cara untuk memastikan bahwa program disampaikan dengan kesetiaan model yang berkelanjutan. Pengamatan langsung sesi intervensi dapat mengevaluasi potensi penyimpangan model. Kemajuan teknologi dapat memberi pemasok akses ke rekaman video intervensi yang disampaikan selama pelatihan dan setelah itu melintasi jarak dan lokasi implementasi. Penggunaan pengamatan langsung semacam itu dapat melindungi dari penyimpangan program.

Oregon Model of Parent Management Training (PMTO) adalah program berbasis bukti yang sepenuhnya mentransfer intervensi untuk mengadopsi masyarakat. Tim PMTO melatih kelompok nenek moyang masyarakat yang kemudian dilatih untuk meneruskan program ini ke generasi mendatang. Pendekatan ini menimbulkan pertanyaan: dapatkah kesetiaan metode dipertahankan setelah transfer? Kami menjawab pertanyaan ini dengan data pengamatan dari beberapa implementasi skala besar.

Metode: Data didasarkan pada ukuran Fidelity of Implementation (FIMP), yang menilai rekaman video sesi intervensi. Ukuran ini memiliki validitas prediktif, menunjukkan bahwa skor FIMP tinggi yang diperoleh selama intervensi memprediksi perubahan pra / pasca dalam pengamatan interaksi orang tua / anak dan laporan orang tua sebelum / sesudah masalah perilaku anak. Dalam penelitian ini, skor kesetiaan dikumpulkan oleh 4 lokasi implementasi nasional: Norwegia, Islandia, Denmark, dan Belanda. Setiap situs menyediakan data FIMP pada sertifikasi peserta pelatihan. Praktisi Generasi 1 (G1) dilatih oleh pemasok. Generasi berikutnya dilatih oleh masyarakat. Studi sebelumnya menunjukkan skor sertifikasi FIMP untuk praktisi G2 menurun secara signifikan dari skor G1. Namun, oleh G3, skor FIMP kembali ke tingkat yang diperoleh oleh G1 dan dipertahankan ke G4. Dalam penelitian ini, kami memeriksa skor FIMP dari 4 lokasi implementasi yang dinilai sejauh generasi ketujuh. Kami berhipotesis penurunan G2 di setiap situs dengan kembali ke tingkat G1 oleh G3 dan sesudahnya.

Hasil: Seperti yang dihipotesiskan, skor kesetiaan yang diamati menunjukkan penurunan dari peserta pelatihan G1 di G2. Namun, dalam semua kasus skor kesetiaan kembali ke tingkat G1 dalam satu atau dua generasi dan dipertahankan setelahnya.

Kesimpulan: Mengingat bahwa pelatihan dan pembinaan tidak diawasi oleh penyedia program setelah transfer ke masyarakat, mengevaluasi kesetiaan yang berkelanjutan sangat penting untuk memastikan bahwa penyimpangan belum terjadi. Penelitian ini menunjukkan bahwa metode implementasi transfer penuh dapat dilakukan dengan kesetiaan berkelanjutan menggunakan pengamatan langsung.

Abstrak ini diserahkan pada Pertemuan Tahunan Society for Prevention Research 2017