Tingkat dan Pola Penggunaan Narkoba di Kalangan Penyandang Disabilitas di Kenya

Format
Scientific article
Publication Date
Published by / Citation
Kathungu, B., Mwaura, L., & Wambugu, B. (2015). Extent and patterns of drug use among persons with disabilities in Kenya. International Journal of Prevention and Treatment of Substance Use Disorders, 1(3-4), 5–17. DOI: http://doi.org/10.4038/ijptsud.v1i3-4.7835
Original Language

Bahasa Inggris

Country
Kenya
Keywords
persons with disabilities
alcohol and drug use
patterns of drug use

Tingkat dan Pola Penggunaan Narkoba di Kalangan Penyandang Disabilitas di Kenya

Abstrak 

Latar belakang: Meskipun ada beberapa data yang menunjukkan bahwa ada prevalensi tinggi penggunaan narkoba di antara populasi umum di Kenya dengan 39-48% dari 15-65 tahun telah menggunakan alkohol dan setidaknya satu zat lain, ada tidak adanya data komprehensif tentang tingkat penggunaan narkoba di antara Penyandang Disabilitas (PWD). Oleh karena itu, penelitian saat ini berusaha untuk mengisi kesenjangan dengan menetapkan tingkat dan pola penggunaan narkoba di kalangan penyandang disabilitas. 

Metode: Ini adalah studi deskriptif cross-sectional yang menargetkan penyandang disabilitas yang berbasis di lembaga pembelajaran serta di dalam masyarakat di tiga wilayah terpilih Kenya (Nairobi, Pantai dan Tengah). Kombinasi sampling bertingkat dan purposif digunakan untuk mengidentifikasi sampel 486 PWD. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner terstruktur dan dianalisis secara kuantitatif menggunakan statistik deskriptif, yaitu frekuensi dan persentase untuk menunjukkan tingkat dan pola penggunaan narkoba di kalangan penyandang disabilitas. 

Hasil: Temuan mengungkapkan bahwa 35% responden telah menggunakan beberapa bentuk obat, dengan mayoritas telah melakukannya antara usia 15-19 (43,3%). Selanjutnya, 13,6% telah menggunakan setidaknya satu zat dalam satu tahun terakhir, 7,4% dalam sebulan terakhir dan 3,9% telah menggunakan narkoba setiap hari. Jenis obat yang digunakan adalah minuman beralkohol (28,2%), produk tembakau (19,6%), khat (miraa/muguka) (14,8%) dan ganja (9,2%). 

Kesimpulan: Temuan membuktikan bahwa dibandingkan dengan populasi umum, prevalensi penggunaan narkoba di kalangan penyandang disabilitas lebih tinggi untuk sebagian besar obat. Temuan ini menunjukkan kebutuhan mendesak akan kebijakan untuk memandu program pencegahan dan pengobatan Alkohol dan Penyalahgunaan Obat (ADA) yang menargetkan penyandang disabilitas.

Apakah Anda anggota ISSUP? Jika belum, Anda dapat bergabung dengan ISSUP dengan mendaftar di sini: https://www.issup.net/membership/apply

¿Ya eres parte de ISSUP? Puedes registrarte si haces click en: https://www.issup.net/es/afiliacion/hazte-miembro