Mengidentifikasi Kerangka Teoritis yang Layak dengan Parameter Penting untuk Penelitian Keinginan Alkohol Real-Time dan Dunia Nyata

Format
Scientific article
Publication Date
Published by / Citation
Hendrika G. van Lier, Marcel E. Pieterse, Jan Maarten C. Schraagen, Marloes G. Postel, Miriam M. R. Vollenbroek-Hutten, Hein A. de Haan & Matthijs L. Noordzij (2017) Identifying viable theoretical frameworks with essential parameters for real-time and real world alcohol craving research: a systematic review of craving models, Addiction Research & Theory, 26:1, 35-51, DOI: 10.1080/16066359.2017.1309525
Original Language

Bahasa Inggris

Country
Belanda
Keywords
alcohol craving
relapse
negative affect
stress
attentional bias
alcohol cues

Mengidentifikasi Kerangka Teoritis yang Layak dengan Parameter Penting untuk Penelitian Keinginan Alkohol Real-Time dan Dunia Nyata

Abstrak

Latar Belakang: Penggunaan zat dikenal bersifat episodik, dinamis, kompleks, dan sangat dipengaruhi oleh lingkungan, oleh karena itu fokus situasional dan sesaat untuk penelitian keinginan alkohol adalah tepat. Kemajuan saat ini dalam teknologi seluler dan yang dapat dikenakan memberikan peluang baru untuk mendambakan penelitian. Namun, kurangnya konsensus dalam teori keinginan menghambat identifikasi dan prioritas parameter yang akan dipantau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk secara kritis meninjau model keinginan saat ini untuk menentukan kerangka teoritis yang layak dari keinginan alkohol dan parameter pentingnya.

Metode: Delapan belas model keinginan ditinjau dengan menerapkan pencarian literatur dengan strategi lima langkah yang memperhitungkan sifat keinginan sesaat dan termasuk pencarian bola salju dan algoritma ekstraksi istilah kunci. Berdasarkan tinjauan ini, beberapa kriteria keputusan didefinisikan untuk mengevaluasi model.

Hasil: Enam model untuk mengidam alkohol didukung oleh penelitian empiris yang cukup untuk memenuhi syarat. Kesimpulan yang ditarik pada keenam model ini menghasilkan tiga kriteria keputusan: model harus (1) memasukkan pengaruh negatif sebagai prediktor kekambuhan; (2) menjelaskan bahwa peminum dependen memiliki bias perhatian yang lebih tinggi terhadap isyarat alkohol daripada peminum yang tidak bergantung; (3) menggabungkan peningkatan risiko kambuh dengan tingkat stres yang meningkat.

Kesimpulan: Model pemrosesan afektif penguatan negatif, model pemrosesan kognitif, teori sensitisasi insentif kecanduan dan teori motivasi lawan saraf diklasifikasikan sebagai kerangka teoritis yang layak, menghasilkan efek negatif dan stres sebagai parameter yang relevan untuk dimasukkan dalam penelitian pemantauan keinginan waktu nyata.