Persepsi pentingnya pencegahan penggunaan zat dalam keadilan remaja: analisis multi-level

Format
Scientific article
Publication Date
Published by / Citation
Sales et al. (2018). Perceived Importance of Substance Use Prevention in Juvenile Justice: A Multi-Level Analysis. Health and Justice 6:12 https://doi.org/10.1186/s40352-018-0070-9
Original Language

Bahasa Inggris

Country
Amerika Serikat
Keywords
juvenile justice
community supervision
substance use prevention

Persepsi pentingnya pencegahan penggunaan zat dalam keadilan remaja: analisis multi-level

Abstrak

Latar

Pemuda di bawah pengawasan keadilan remaja (JJ) berisiko tinggi terhadap hasil yang merugikan dari penggunaan zat, sehingga pencegahan menjadi penting. Beberapa penelitian telah meneliti sikap terkait pencegahan karyawan JJ, namun sikap seperti itu mungkin penting untuk menerapkan program pencegahan. Sikap terhadap pencegahan dapat mencerminkan karakteristik individu dan konteks organisasi.

Metode

Regresi efek campuran digunakan untuk menganalisis data dari 492 karyawan di 36 lokasi yang berpartisipasi dalam perjanjian kerja sama Juvenile Justice—Translational Research on Interventions for Adolescents in the Legal System (JJ-TRIALS). Persepsi karyawan JJ pentingnya pencegahan penggunaan zat diukur. Variabel tingkat staf meliputi sikap, jenis pekerjaan, dan karakteristik demografis. Variabel tingkat lokasi berfokus pada penggunaan alat skrining berbasis bukti, program pencegahan, dan pengujian narkoba.

Hasil

Rata-rata, karyawan JJ menilai pencegahan penggunaan zat sangat penting (rata-rata = 45,9, dari 50). Karyawan JJ umumnya setuju bahwa mencegah penggunaan zat adalah bagian dari tanggung jawab agensi mereka (rata-rata = 3,8 dalam skala mulai dari 1 hingga 5). Di tingkat lokasi, 72,2% menggunakan alat skrining berbasis bukti, 22,2% menggunakan satu atau lebih program pencegahan berbasis bukti, dan 47,2% menggunakan pengujian narkoba. Pentingnya pencegahan yang dilaporkan secara positif dikaitkan dengan penggunaan alat skrining dan pengujian narkoba di tingkat lokasi serta sikap tingkat staf mengenai pencegahan yang konsisten dengan misi badan tersebut.

Kesimpulan

Hubungan antara skrining dan sikap pencegahan menunjukkan bahwa komitmen untuk mengidentifikasi kebutuhan remaja dapat menghasilkan keterbukaan yang lebih besar untuk mencegah penggunaan narkoba. Upaya di masa depan untuk menerapkan pencegahan penggunaan zat di dalam lembaga JJ yang bertugas mengawasi kaum muda di masyarakat dapat memperoleh manfaat dari menyoroti kesesuaian antara pencegahan dan misi lembaga tersebut.