Antagonisme opioid berkelanjutan memodulasi sensitivitas striatal terhadap skema bayi dalam gangguan penggunaan opioid

Format
Scientific article
Publication Date
Published by / Citation
Wang, A. L., Lowen, S. B., Elman, I., Shi, Z., Fairchild, V. P., Bouril, A., ... & Langleben, D. D. (2018). Sustained opioid antagonism modulates striatal sensitivity to baby schema in opioid use disorder. Journal of substance abuse treatment, 85, 70-77.
Original Language

Bahasa Inggris

Country
Amerika Serikat
Keywords
naltrexone
Opioid
baby schema
functional magnetic resonance imaging
social motivation
caregiving
cuteness

Antagonisme opioid berkelanjutan memodulasi sensitivitas striatal terhadap skema bayi dalam gangguan penggunaan opioid

Highlights

  • Studi fMRI pertama tentang efek naltrexone pada motivasi sosial pada pasien kecanduan opioid.
  • Extended release naltrexone memodulasi respons otak terhadap tingkat kelucuan dalam potret bayi.
  • Pengurangan keinginan untuk opioid berkorelasi dengan respons otak terhadap skema bayi.

Abstrak

Latar

Penyalahgunaan opioid kronis dikaitkan dengan berkurangnya sensitivitas terhadap penghargaan alami dan defisit motivasi sosial yang mencakup gangguan pengasuhan. Mekanisme neurobiologis yang mendasari defisit ini dan respon mereka terhadap pengobatan tidak dipahami dengan baik. Skema bayi (Kindchenschema) adalah seperangkat fitur fisik remaja, yang dianggap "lucu" dan memicu motivasi untuk pengasuhan. Studi terbaru menunjukkan bahwa "efek skema bayi" dimediasi oleh jaringan "hadiah" otak. Kami mempelajari dampak pengobatan antagonis opioid pada respons skema bayi pada pasien dengan gangguan penggunaan opioid.

Metode

Empat puluh tujuh (24 F) pasien yang baru-baru ini didetoksifikasi dengan gangguan penggunaan opioid menjalani pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI) sambil melihat potret bayi yang dimanipulasi secara parametrik untuk konten skema bayi dan memberi peringkat untuk kelucuan, pada awal dan selama perawatan dengan naltrexone antagonis opioid rilis diperpanjang suntik (XRNTX). Penelitian ini tidak dikontrol plasebo.

Hasil

Efek perilaku skema bayi, diindeks oleh peringkat "kelucuan", hadir dan tidak terpengaruh oleh XRNTX. Respon otak terhadap skema bayi tidak ada pada awal, tetapi hadir dalam striatum ventral bilateral setelah dua minggu pengobatan XRNTX. Penurunan keinginan yang dilaporkan sendiri untuk opioid berkorelasi positif dengan respons fMRI otak terhadap skema bayi di striatum ventral bilateral.

Kesimpulan

Pengobatan antagonis opioid memodulasi respons sistem penghargaan otak terhadap penanda motivasi pengasuhan pada pasien dengan gangguan penggunaan opioid. Respons saraf terhadap skema bayi mungkin menawarkan penyelidikan baru tentang motivasi sosial dan perilaku afiliatif dalam populasi ini.