Penggunaan Obat-obatan terlarang dan Tumpang Tindih Genetik dengan Penggunaan Ganja

Format
Scientific article
Published by / Citation
Pasman, J., Smit, D., Kingma, L., Vink, J., Treur, J., & Verweij, K. (2020, July 02). Causal relationships between substance use and insomnia. Retrieved from https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0376871620303161
Original Language

Bahasa Inggris

Keywords
insomnia
substance use
Genetics

Penggunaan Obat-obatan terlarang dan Tumpang Tindih Genetik dengan Penggunaan Ganja

Abstrak

Latar

Kualitas tidur yang buruk dan insomnia telah dikaitkan dengan penggunaan tembakau, alkohol, dan ganja, tetapi tidak jelas apakah ada hubungan sebab akibat. Dalam studi Mendelian Randomization (MR) ini kami memeriksa apakah insomnia menyebabkan penggunaan zat dan/atau jika penggunaan zat menyebabkan insomnia.

 

Metode

MR menggunakan perkiraan efek ringkasan dari studi asosiasi seluruh genom (GWAS) untuk membuat variabel instrumental genetik untuk variabel 'paparan' yang diusulkan dan kemudian mengidentifikasi instrumen genetik yang sama dalam GWAS 'hasil'. Menggunakan GWASs insomnia, merokok (inisiasi, berat, penghentian), penggunaan alkohol (minuman per minggu, ketergantungan), dan inisiasi ganja, efek kausal dua arah diuji. Analisis sensitivitas berganda diterapkan untuk menilai kekokohan temuan.

 

Hasil

Ada bukti kuat untuk efek kausal positif dari tanggung jawab terhadap insomnia pada semua fenotipe penggunaan zat (sifat merokok, ketergantungan alkohol, inisiasi ganja), kecuali alkohol per minggu. Di arah lain, ada bukti kuat bahwa inisiasi merokok meningkatkan risiko insomnia (merokok berat dan berhenti tidak dapat diuji sebagai paparan). Kami tidak menemukan bukti bahwa penggunaan alkohol per minggu, ketergantungan alkohol, atau inisiasi ganja secara kausal memengaruhi risiko insomnia.

 

Kesimpulan

Ada efek searah dari tanggung jawab terhadap insomnia pada ketergantungan alkohol dan inisiasi ganja, dan efek dua arah antara tanggung jawab terhadap insomnia dan tindakan merokok. Efek dua arah antara merokok dan insomnia mungkin menimbulkan lingkaran setan. Penelitian di masa depan harus menyelidiki apakah intervensi yang ditujukan untuk insomnia bermanfaat untuk pengobatan penggunaan zat.