Stigma terhadap orang-orang yang berduka oleh kematian terkait narkoba

Format
Scientific article
Published by / Citation
Kari Dyregrov & Lillian Bruland Selseng (2021) “Nothing to mourn, He was just a drug addict” - stigma towards people bereaved by drug-related death, Addiction Research & Theory, DOI: 10.1080/16066359.2021.1912327
Country
Norwegia
Keywords
bereavement
family
stigma

Stigma terhadap orang-orang yang berduka oleh kematian terkait narkoba

Kematian terkait narkoba dapat mengakibatkan gejolak emosional yang kompleks bagi anggota keluarga yang sedang mengalami proses berduka pada saat yang sama seperti sering mengalami tingkat stigma.

Terlepas dari tingginya frekuensi kematian terkait narkoba di seluruh dunia, ada kebutuhan akan pengetahuan tentang bagaimana kesedihan yang berduka dan sifat dan implikasi stigma seputar kematian terkait narkoba.

Artikel ini, yang diterbitkan dalam jurnal Addiction Research and Theory, mengumpulkan pandangan dari 225 orang tua, saudara kandung, anak-anak, pasangan, anggota keluarga lainnya dan teman dekat tentang pengalaman berkabung dan stigma mereka.

Temuan:

  • Komentar negatif kemungkinan besar berasal dari keluarga dekat / keluarga besar dan teman- teman, rekan kerja, tetangga, media, media sosial dan profesional.
  • Isi yang paling umum dari komentar negatif yang terkait dengan dehumanizing dan stereotip 'pelabelan' dari almarhum.
  • Peserta juga menggambarkan ekspresi dan tindakan tidak langsung yang menunjukkan orang-orang di sekitar mereka memegang sikap stigmatisasi.
  • Banyak responden menggambarkan bagaimana almarhum sering disalahkan atas kematian mereka.
  • Peserta berbagi bagaimana orang akan mencoba dan menghibur mereka dengan menyarankan itu adalah hasil terbaik untuk meringankan penderitaan.

Perilaku dan bahasa seperti ini sangat tidak sensitif dan mengucilkan sekelompok orang yang berduka. Para penulis menyarankan bahwa kesadaran dan pengetahuan yang lebih besar tentang diskriminasi dan prasangka yang dialami oleh yang berduka dapat membantu mengurangi tingkat stigma yang berbahaya.