Variasi risiko dari merokok antara negara berpenghasilan tinggi, berpenghasilan menengah, dan berpenghasilan rendah

Format
Scientific article
Publication Date
Published by / Citation
Sathish, T., Teo, K. K., Britz-McKibbin, P., Gill, B., Islam, S., Paré, G., ... & Yusuf, S. (2022). Variations in risks from smoking between high-income, middle-income, and low-income countries: an analysis of data from 179 000 participants from 63 countries. The Lancet Global Health, 10(2), e216-e226.
Keywords
tobacco
public health
income

Variasi risiko dari merokok antara negara berpenghasilan tinggi, berpenghasilan menengah, dan berpenghasilan rendah

Penggunaan tembakau adalah faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskular dan pernapasan, lebih dari 20 jenis atau subtipe kanker yang berbeda, dan banyak kondisi kesehatan lainnya 1

Dalam studi ini, para peneliti mengeksplorasi variasi risiko dari merokok saat ini dibandingkan dengan tidak pernah merokok di berbagai negara.

Data dari 134.909 peserta dari 21 negara dianalisis sebagai bagian dari studi kohort Prospective Urban Rural Epidemiology (PURE ), studi kontrol kasus INTERHEART dan studi kontrol kasus INTERSTROKE. 

Temuan

  • Risiko penyakit terkait tembakau dari merokok saat ini lebih tinggi di negara-negara berpenghasilan tinggi daripada di negara-negara berpenghasilan menengah dan negara-negara berpenghasilan rendah. 
  • Tingkat nikotin dan racun lebih tinggi pada rokok dari negara-negara  berpenghasilan tinggi daripada di negara-negara berpenghasilan menengah. 
  • Dalam studi yang dilakukan di negara-negara berpenghasilan tinggi, risiko kematian semua penyebab sekitar 2-3 kali lebih tinggi saat ini daripada di tidak pernah perokok. Sebaliknya, studi di negara-negara berpenghasilan menengah dan negara-negara berpenghasilan rendah telah melaporkan bahaya yang lebih rendah untuk semua penyebab kematian daripada yang terlihat di negara-negara berpenghasilan tinggi.

Para penulis menyimpulkan bahwa ada perbedaan signifikan dalam risiko yang terkait dengan penggunaan tembakau di antara individu-individu dalam kelompok pendapatan negara yang berbeda, yang menurut penulis mungkin terkait dengan paparan yang lebih tinggi dari racun yang berasal dari tembakau di antara perokok di negara-negara berpenghasilan tinggi.