Studi kohort prospektif observasional penggunaan nalokson pada overdosis yang disaksikan, Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, Ukraina

Format
Scientific article
Publication Date
Published by / Citation
Dietze, P., Gerra, G., Poznyak, V., Campello, G., Kashino, W., Dzhonbekov, D., Kiriazova, T., Nikitin, D., Terlikbayeva, A., Krupchanka, D., & Busse, A. (2022). An observational prospective cohort study of naloxone use at witnessed overdoses, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Ukraine [Étude de cohorte prospective observationnelle sur l'usage de naloxone en cas d'overdose au Kazakhstan, au Kirghizistan, au Tadjikistan et en Ukraine]. Bulletin of the World Health Organization, 100(3), 187–195. https://doi.org/10.2471/BLT.21.286459
Original Language

Bahasa Inggris

Partner Organisation
Keywords
cohort
cohort study
naloxone
overdose
overdoses

Studi kohort prospektif observasional penggunaan nalokson pada overdosis yang disaksikan, Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, Ukraina

Abstrak

Obyektif

Untuk menentukan apakah partisipasi dalam Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Stop Overdose Safely (S-O-S) membawa pulang proyek pelatihan nalokson di Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan dan Ukraina mengakibatkan penggunaan nalokson pada overdosis opioid yang disaksikan.

Metode

Studi kohort prospektif observasional dilakukan dengan merekrut peserta dalam pelaksanaan proyek S-O-S, yang dikembangkan sebagai bagian dari inisiatif S-O-S yang lebih luas. Pelatihan termasuk instruksi tentang respons overdosis dan penggunaan nalokson. Peserta studi diikuti selama 6 bulan setelah menyelesaikan pelatihan. Hasil studi utama adalah penggunaan nalokson peserta pada overdosis yang disaksikan, dilaporkan pada tindak lanjut.

Temuan

Antara 400 dan 417 peserta proyek S-O-S direkrut di setiap negara. Secara keseluruhan, 84% (1388/1646) peserta diwawancarai pada tindak lanjut 6 bulan. Persentase yang melaporkan menyaksikan overdosis antara baseline dan tindak lanjut adalah 20% (71/356) di Tajikistan, 33% (113/349) di Kirgistan, 37% (125/342) di Ukraina dan 50% (170/341) di Kazakhstan. Persentase yang melaporkan menggunakan nalokson pada overdosis yang paling baru mereka saksikan adalah 82% (103/125) di Ukraina, 89% (152/170) di Kazakhstan, 89% (101/113) di Kirgistan dan 100% (71/71) di Tajikistan.

Kesimpulan

Implementasi proyek pelatihan UNODC-WHO S-O-S di empat negara berpenghasilan rendah hingga menengah menghasilkan penggunaan nalokson yang dibawa pulang yang dilaporkan sekitar 90% dari overdosis opioid yang disaksikan. Persentase bervariasi antar negara tetapi umumnya lebih tinggi daripada yang ditemukan dalam penelitian sebelumnya. Nalokson yang dibawa pulang sangat penting di negara-negara di mana respons medis darurat terhadap overdosis opioid mungkin terbatas.