Frekuensi dan tingkat keparahan sindrom iritasi usus besar pada perokok, Turki 2019

Format
Scientific article
Publication Date
Published by / Citation
Mercan Başpınar, M., Basat, O. (2022). Frequency and severity of irritable bowel syndrome in cigarette smokers, Turkey 2019. Tobacco Induced Diseases, 20(March), 27. https://doi.org/10.18332/tid/145925
Original Language

Bahasa Spanyol

Country
Turki
Keywords
tobacco
Irritable Bowel Syndrome
IBS
smoking
Turkey

Frekuensi dan tingkat keparahan sindrom iritasi usus besar pada perokok, Turki 2019

ABSTRAK

Perkenalan:
Merokok baru-baru ini dikaitkan dengan beberapa gejala gastrointestinal, dan berhenti merokok telah direkomendasikan sebagai strategi perubahan gaya hidup untuk sindrom iritasi usus besar (IBS). Penelitian ini menilai prevalensi IBS pada perokok berdasarkan kriteria Roma IV, tingkat keparahan ketergantungan nikotin, dan efek berhenti merokok pada perokok dengan IBS.

Metode:
Studi prospektif ini melibatkan 371 perokok yang menghadiri perawatan berhenti merokok di klinik kedokteran keluarga di rumah sakit tersier antara Januari dan April 2019, di Turki. Data tentang karakteristik demografi, status IBS menurut kriteria Roma IV, dan skor uji Fagerström untuk ketergantungan nikotin (FTND) dikumpulkan selama wawancara tatap muka.

Hasil:
Usia pasien rata-rata adalah 40,7 ± 11,96 tahun. Dari total pasien, 29,4% adalah perokok berat, dan 18,1% memiliki IBS. Ada perbedaan yang signifikan dalam usia (p = 0,03), durasi merokok (p = 0,05), skor FTND (p = 0,02), dan jenis kelamin (p < 0,001) antara mereka dengan dan tanpa IBS. Analisis regresi logistik mengidentifikasi jenis kelamin perempuan sebagai prediktor IBS pada perokok (rasio odds yang disesuaikan, AOR = 1,78; 95% CI: 1,18-2,69; p = 0,006). Pada tindak lanjut pada 1 tahun, IBS (+) perokok yang telah berhenti merokok menunjukkan penurunan gejala gastrointestinal (p = 0,035).

Kesimpulan:
Skor FTND lebih tinggi pada perokok IBS (+) dibandingkan pada perokok IBS (-). Berhenti merokok memperbaiki gejala gastrointestinal tetapi tidak mempengaruhi status IBS.