Penggunaan Rokok Mentol, Frekuensi Merokok, dan Ketergantungan Nikotin di Kalangan Pemuda AS

Format
Scientific article
Publication Date
Published by / Citation
Leas EC, Benmarhnia T, Strong DR, Pierce JP. Use of Menthol Cigarettes, Smoking Frequency, and Nicotine Dependence Among US Youth. JAMA Netw Open. 2022;5(6):e2217144. doi:10.1001/jamanetworkopen.2022.17144
Original Language

Bahasa Inggris

Country
Amerika Serikat
Keywords
menthol
tobacco
Smoking Frequency
smoking
smoking tobacco
youth

Penggunaan Rokok Mentol, Frekuensi Merokok, dan Ketergantungan Nikotin di Kalangan Pemuda AS

Abstrak

Pentingnya  Menthol dapat membuat asap rokok kurang permusuhan dan dapat menyebabkan remaja merokok lebih sering dan menjadi lebih tergantung pada nikotin.

Tujuan  Untuk menilai hubungan penggunaan mentol dengan frekuensi merokok dan ketergantungan nikotin (ND) di kalangan pengguna rokok muda.

Desain, Pengaturan, dan Peserta  Studi kohort ini menggunakan sampel gabungan kohort pemuda AS (berusia 12-17 tahun pada wawancara awal dan tindak lanjut mereka) dalam Penilaian Populasi Studi Tembakau dan Kesehatan (September 2013 hingga November 2019). Wawancara rumah tangga dilakukan dengan menggunakan wawancara mandiri dengan bantuan komputer audio. Pemuda AS yang merupakan perokok melewati 30 hari di salah satu gelombang 2 hingga gelombang 5, menyelesaikan survei sebelumnya (misalnya, gelombang 2 perokok 30 hari terakhir menyelesaikan gelombang 1), dan menunjukkan apakah mereka menggunakan rokok mentol memenuhi syarat. Hubungan penggunaan mentol dengan frekuensi merokok dan ND diperkirakan menggunakan probabilitas terbalik dari pembobotan pengobatan perbedaan rata-rata yang disesuaikan (aMDs), rasio risiko yang disesuaikan (aRRs), dan CI 95% yang sesuai. Data dianalisis dari Desember 2021 hingga Maret 2022.

Eksposur  Penggunaan mentol dan transisi penggunaan (beralih ke atau dari rokok mentol).

Hasil utama adalah  jumlah hari merokok dalam 30 hari terakhir, risiko sering merokok (merokok ≥20 hari dalam 30 hari terakhir), dan gejala ND.

Ada  total 1492 pengamatan di antara 1096 perokok muda AS, di antaranya 49,4% adalah perempuan, 67,2% adalah kulit putih non-Hispanik, dan 28,7% berusia 12 hingga 14 tahun pada survei awal mereka (semua persentase tertimbang). Di antara mereka yang beralih dari tidak merokok ke merokok (61% dari sampel), penggunaan mentol dikaitkan dengan merokok pada 3,1 hari tambahan (aMD; 95% CI, 1,9 hingga 4,2 hari), risiko 59% lebih tinggi menjadi perokok sering (aRR, 1,59; 95% CI, 1,23 hingga 2,06), dan skor ND 10% lebih tinggi (aMD, 1,09; 95% CI, 1,02 hingga 1,17). Beralih dari merokok mentol ke merokok nonmentol (vs mempertahankan penggunaan mentol) dikaitkan dengan merokok pada 3,6 hari lebih sedikit (aMD; 95% CI, -6,3 hingga -0,9 hari) dan risiko 47% lebih rendah menjadi perokok sering (aRR, 0,68; 95% CI, 0,50 hingga 0,92).

Kesimpulan dan Relevansi  Temuan ini menunjukkan bahwa penambahan mentol ke rokok dikaitkan dengan peningkatan frekuensi merokok dan ND di kalangan pemuda AS.