Stimulasi magnetik transkranial berulang (rTMS) dikaitkan dengan peningkatan pantang pada gangguan penggunaan zat dan depresi komorbiditas

Format
Scientific article
Published by / Citation
Foad W, Aziz KA, Agour M, Ali A, Alhammadi F, Alhawi R, Altamimi S, Hussain Z, Aty AA, Qassem T. Repetitive transcranial magnetic stimulation (rTMS) is associated with increased abstinence in substance use disorders and comorbid depression. Ann Clin Psychiatry. 2023 Feb;35(1):31-38. doi: 10.12788/acp.0094. PMID: 36716467.
Keywords
Repetitive transcranial magnetic stimulation

Stimulasi magnetik transkranial berulang (rTMS) dikaitkan dengan peningkatan pantang pada gangguan penggunaan zat dan depresi komorbiditas

LATAR BELAKANG: Gangguan penggunaan zat (SUD) dikaitkan dengan tingginya tingkat depresi komorbiditas. Menemukan perawatan yang efektif untuk banyak zat penyalahgunaan masih merupakan bidang penelitian yang berkembang. Stimulasi magnetik transkranial berulang (rTMS) adalah pengobatan yang mapan untuk depresi, tetapi efeknya pada SUD kurang konklusif. Oleh karena itu, kami bertujuan untuk menyelidiki efek rTMS pada pasien dengan SUD dan gangguan depresi mayor komorbiditas (MDD).

METODE: Kami melakukan studi observasional retrospektif terhadap 55 pasien dengan SUD dan MDD komorbiditas yang memenuhi syarat untuk rTMS. Craving diukur menggunakan Brief Substance Craving Scale (BSCS). Tingkat keparahan MDD diukur menggunakan skala Clinical Global Impression-Severity (CGI-S).

HASIL: Kami menemukan perbedaan yang signifikan secara statistik antara skor awal dan pascaperawatan pada pasien yang menerima rTMS pada skor CGI-S dan skor BSCS. Jumlah sesi rTMS secara signifikan memprediksi peningkatan hari pantang di masyarakat, bahkan setelah mengendalikan pembaur.

KESIMPULAN: Pasien dengan SUD dan MDD yang menerima rTMS secara signifikan membaik di bidang keparahan depresi dan keinginan. Jumlah sesi rTMS secara signifikan memprediksi peningkatan pantang.