Format
Scientific article
Publication Date
Published by / Citation
De Pedro KT, Gilreath TD, Jackson C, Esqueda MC. Substance use among transgender students in California publicmiddle and high schools. J Sch Health. 2017; 87: 303-309.
Original Language

Bahasa Inggris

Country
Amerika Serikat
Keywords
transgender youth
substance use
illicit drug use
cigarette use
cocaine use
alcohol use
prescription pain medication

Penggunaan Narkoba di antara Siswa Transgender di Sekolah Menengah dan Menengah Umum California

ABSTRAK

LATAR

Remaja transgender menghadapi tekanan sosial yang luar biasa dalam keluarga dan sekolah, yang sering menyebabkan kesenjangan kesehatan perilaku. Studi ini menilai apakah tingkat penggunaan narkoba lebih tinggi di kalangan remaja transgender bila dibandingkan dengan remaja nontransgender.

METODE

Studi ini adalah analisis data sekunder dari California Healthy Kids Survey (CHKS) 2013-2015 yang meneliti apakah tingkat penggunaan narkoba lebih tinggi di kalangan pemuda transgender bila dibandingkan dengan pemuda nontransgender. Peserta termasuk 4.778 transgender dan 630.200 siswa nontransgender di sekolah menengah dan tinggi di hampir semua distrik sekolah di California. Hasil penelitian adalah penggunaan rokok, tembakau, alkohol, ganja, kokain, dan ekstasi seumur hidup, baru-baru ini, dan di sekolah serta penggunaan obat penghilang rasa sakit resep nonmedis, pil diet, Ritalin atau Adderall, dan obat flu.

HASIL

Siswa transgender sekitar 2-1/2 kali lebih mungkin sebagai siswa nontransgender untuk menggunakan kokain / metamfetamin dalam hidup mereka (rasio odds [OR] = 2,53; interval kepercayaan 95% [CI] = 2,18-2,95) dan sekitar 2,8 kali lebih mungkin melaporkan penggunaan inhalansia 30 hari terakhir (OR = 2,80; 95% CI = 2,41-3,26). Siswa transgender lebih dari dua kali lebih mungkin melaporkan penggunaan obat penghilang rasa sakit resep 30 hari terakhir (OR = 2,19; 95% CI = 1,90-2,53) dan lebih dari 3 kali lebih mungkin menggunakan rokok di sekolah (OR = 3,37; 95% CI = 2,84-3,99).

KESIMPULAN

Temuan penelitian ini menunjukkan perlunya intervensi berbasis masyarakat dan sekolah yang mengurangi penggunaan narkoba di kalangan pemuda transgender.