Format
Scientific article
Publication Date
Published by / Citation
Ohira, I., Urao, Y., Sato, Y. et al. A pilot and feasibility study of a cognitive behavioural therapy-based anxiety prevention programme for junior high school students in Japan: a quasi-experimental study. Child Adolesc Psychiatry Ment Health 13, 40 (2019) doi:10.1186/s13034-019-0300-5
Original Language

Bahasa Inggris

Country
Jepang
Keywords
anxiety
Prevention
cognitive-behavioural therapy
junior high-school
Japan

Studi Percontohan dan Kelayakan Program Pencegahan Kecemasan Berbasis Terapi Perilaku Kognitif untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama di Jepang: Studi Kuasi-Eksperimental

Abstrak

Latar

Ada banyak bukti bahwa terapi perilaku kognitif efektif untuk anak-anak dan remaja dengan masalah yang berhubungan dengan kecemasan. Di Jepang, program pencegahan kecemasan berdasarkan terapi perilaku kognitif yang disebut 'Journey of the Brave' telah dikembangkan, dan telah terbukti efektif untuk siswa sekolah dasar (usia 10-11 tahun). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meminta guru kelas menyampaikan program kepada siswa sekolah menengah pertama (usia 12-13 tahun) dan untuk menguji kelayakan dan kemanjuran program dalam pengaturan ini.

Metode

Penelitian ini adalah studi observasional prospektif dan disetujui oleh Chiba University Review Board. Kelompok intervensi yang terdiri dari enam kelas siswa di tahun pertama sekolah menengah pertama mereka di dua sekolah yang berbeda (n = 149; 81 anak laki-laki, 68 anak perempuan) menerima tujuh sesi program 50 menit. Peserta dalam kelompok kontrol direkrut dari empat kelas siswa di tahun kedua sekolah menengah pertama mereka di satu sekolah (n = 89; 51 anak laki-laki, 38 anak perempuan). Semua peserta menyelesaikan Skala Kecemasan Anak Spence pada pre-test, post-test, dan tindak lanjut 2-3 bulan. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan model efek campuran untuk model tindakan berulang.

Hasil

Skor kecemasan total rata-rata menunjukkan penurunan yang tidak signifikan pada tindak lanjut 2-3 bulan untuk kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Perbedaan kelompok pada SCAS dari baseline ke post-test adalah -.71 (95% CI - 2.48-1.06, p = .43), dan tindak lanjut 2-3 bulan adalah -.49 (95% CI - 2.60 sampai 1.61,  p = .64).

Kesimpulan

Dalam studi percontohan ini, implementasi program mengkonfirmasi kelayakan parsial program tetapi tidak menimbulkan penurunan skor kecemasan yang signifikan. Selain itu, ada beberapa keterbatasan metodologis untuk penelitian ini. Di masa depan, kami mengusulkan untuk menguji kelayakan dan kemanjuran program dengan ukuran sampel yang diperlukan dan dengan membandingkan kelompok dengan karakteristik yang sama serta dengan melakukan penilaian tindak lanjut tambahan.

Pendaftaran uji coba UMIN000032517.