Format
News
Original Language

Bahasa Inggris

Partner Organisation
Country
Senegal
Keywords
MentalHealthMatters
#DUDTX
#GlobalSolidaritySharedResponsibility
#drugtreatment
#Senegal

UNODC mendukung orang-orang yang menderita gangguan kesehatan mental (termasuk penggunaan narkoba) melalui pelatihan masyarakat sipil di Senegal

Dr Khouredia Ndiaye receives her training certification from UNODC Senegal National Program Coordinator

Gangguan mental telah menjadi masalah kesehatan masyarakat global yang diperburuk oleh pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung. Di Senegal, perawatan dan perawatan orang yang menderita gangguan kesehatan mental, termasuk gangguan penggunaan zat, menghadapi banyak hambatan dan tantangan yang memiliki efek mendalam pada keluarga dan masyarakat.

Akibatnya, pada tahun 2019, Kementerian Kesehatan Senegal membentuk jaringan lebih dari 30 organisasi di seluruh negeri yang tujuannya adalah untuk membantu dan memberikan dukungan kepada individu yang berjuang dengan gangguan kesehatan mental termasuk mereka yang menggunakan narkoba, yang terkena gangguan penggunaan narkoba dan/atau hidup dengan HIV.

Pada Desember 2020, UNODC dengan dana yang diperoleh oleh Tim Gabungan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Kesehatan dan HIV/AIDS mendukung Divisi Kesehatan Mental Kementerian Kesehatan dalam memberikan pelatihan kepada 14 titik fokus REPOSAMS, jaringan organisasi yang mempromosikan kesehatan mental di Senegal. Selama pelatihan 3 hari dari 15-17 Desember 2020, para peserta dapat mengidentifikasi dan mendiskusikan panjang lebar banyak tantangan yang mereka hadapi saat memberikan dukungan di wilayah dan komunitas masing-masing dan bersama-sama memikirkan solusi.

Di antara kesulitan yang dimiliki oleh semua wilayah adalah:

  • stigmatisasi yang dialami orang yang menderita kesehatan mental, termasuk gangguan penggunaan narkoba;  
  • tidak adanya pelatihan aktor masyarakat yang bekerja di bidang kesehatan mental;  
  • kurangnya integrasi kesehatan mental ke dalam sistem kesehatan umum negara (cakupan perawatan universal);  
  • tidak adanya dukungan dan fasilitas di banyak wilayah di Senegal. 

Untuk memenuhi tantangan multifaset, Divisi Kesehatan Mental Kementerian Kesehatan Senegal sedang mengembangkan sistem pelaporan yang dapat digunakan oleh aktor masyarakat di lapangan dan yang akan berfungsi sebagai alat advokasi yang menunjukkan kedalaman tantangan seputar gangguan kesehatan mental di Senegal.

Selama pelatihan 3 hari, para peserta belajar tentang metode dan teknik berbasis bukti dalam manajemen dan dukungan gangguan kesehatan mental termasuk gangguan penggunaan narkoba. Mereka dapat mengembangkan daftar awal pertanyaan dan data yang dapat dikumpulkan oleh REPOSAM saat bekerja di komunitas lokal mereka. Di akhir pelatihan, draf peta jalan disepakati yang menyoroti elemen data yang mungkin dan perlu diintegrasikan dalam database sistem kesehatan yang ada di Senegal, tantangan yang dihadapi REPOSAMS, kemungkinan untuk menempatkan komite antar-kementerian yang akan menggambarkan masalah multifaset seputar gangguan kesehatan mental di Senegal.

Gangguan mental telah menjadi masalah kesehatan masyarakat global yang diperburuk oleh pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung. Di Senegal, perawatan dan perawatan orang yang menderita gangguan kesehatan mental, termasuk gangguan kesehatan mental, menghadapi banyak hambatan dan tantangan yang memiliki efek mendalam pada keluarga dan masyarakat.

Akibatnya, pada tahun 2019, Kementerian Kesehatan Senegal membentuk jaringan lebih dari 30 organisasi di seluruh negeri yang tujuannya adalah untuk membantu dan memberikan dukungan kepada individu yang berjuang dengan gangguan kesehatan mental termasuk mereka yang menggunakan narkoba, yang terkena gangguan penggunaan narkoba dan/atau hidup dengan HIV.

Pada Desember 2020, UNODC dengan dana yang diperoleh oleh Tim Gabungan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Kesehatan dan HIV/AIDS mendukung Divisi Kesehatan Mental Kementerian Kesehatan dalam memberikan pelatihan kepada 14 titik fokus REPOSAMS, jaringan organisasi yang mempromosikan kesehatan mental di Senegal. Selama pelatihan 3 hari dari 15-17 Desember 2020, para peserta dapat mengidentifikasi dan mendiskusikan panjang lebar banyak tantangan yang mereka hadapi saat memberikan dukungan di wilayah dan komunitas masing-masing dan bersama-sama memikirkan solusi.

Di antara kesulitan yang dimiliki oleh semua wilayah adalah:

· stigmatisasi      yang dialami orang yang menderita kesehatan mental, termasuk gangguan penggunaan narkoba;  

Tidak      adanya pelatihan aktor masyarakat yang bekerja di bidang kesehatan mental;  

kurangnya      integrasi kesehatan mental ke dalam sistem kesehatan umum negara (cakupan perawatan universal);  

Tidak      adanya dukungan dan fasilitas di banyak wilayah di Senegal. 

Untuk memenuhi tantangan multifaset, Divisi Kesehatan Mental Kementerian Kesehatan Senegal sedang mengembangkan sistem pelaporan yang dapat digunakan oleh aktor masyarakat di lapangan dan yang akan berfungsi sebagai alat advokasi yang menunjukkan kedalaman tantangan seputar gangguan kesehatan mental di Senegal.

Selama pelatihan 3 hari, para peserta belajar tentang metode dan teknik berbasis bukti dalam manajemen dan dukungan gangguan kesehatan mental termasuk gangguan penggunaan narkoba. Mereka dapat mengembangkan daftar awal pertanyaan dan data yang dapat dikumpulkan oleh REPOSAM saat bekerja di komunitas lokal mereka. Di akhir pelatihan, draf peta jalan disepakati yang menyoroti elemen data yang mungkin dan perlu diintegrasikan dalam database sistem kesehatan yang ada di Senegal, tantangan yang dihadapi REPOSAMS, kemungkinan untuk menempatkan komite antar-kementerian yang akan menggambarkan masalah multifaset seputar gangguan kesehatan mental di Senegal.