Efek Sekunder Jangka Pendek dari Program Pencegahan Obat Berbasis Sekolah: Uji Coba Terkontrol Cluster-Randomized dari Versi Brasil dari DARE's Keepin' it REAL

Format
Scientific article
Publication Date
Published by / Citation
Valente, J.Y., Sanchez, Z.M. Short-Term Secondary Effects of a School-Based Drug Prevention Program: Cluster-Randomized Controlled Trial of the Brazilian Version of DARE’s Keepin’ it REAL. Prev Sci (2021). https://doi.org/10.1007/s11121-021-01277-w
Country
Brasil
Keywords
school-based prevention
randomized controlled trial
Prevention

Efek Sekunder Jangka Pendek dari Program Pencegahan Obat Berbasis Sekolah: Uji Coba Terkontrol Cluster-Randomized dari Versi Brasil dari DARE's Keepin' it REAL

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas program pendidikan resistensi narkoba dan kekerasan (PROERD) pada hasil sekunder jangka pendek, seperti niat untuk menggunakan narkoba, sikap terhadap narkoba, pengalaman sekolah, dan keterampilan hidup (penolakan, pengambilan keputusan, dan komunikasi). Dua uji coba terkontrol acak cluster dilakukan di 30 sekolah umum di kota São Paulo (Brasil) dengan 4030 siswa (1727 siswa kelas lima dan 2303 siswa kelas tujuh). Kelompok intervensi menghadiri 10 kelas PROERD yang dilakukan oleh petugas polisi terlatih, sedangkan kelompok kontrol tidak menerima intervensi. PROERD adalah adaptasi Brasil dari program North American Drug Abuse Resistance Education (DARE) Keepin' it REAL. Data dikumpulkan pada dua titik waktu: pra-intervensi dan pada tindak lanjut 9 bulan. Dua paradigma berbeda digunakan dalam analisis multilevel, complete case (CC), dan analisis intention-to-treat (ITT), menggunakan kemungkinan maksimum informasi lengkap (FIML). Kami menemukan hasil yang beragam. Meskipun kurikulum tahun ketujuh tampaknya memiliki efek positif pada pengalaman sekolah (coef = 0,093; 95% CI: 0,001, -0,185), itu juga meningkatkan niat untuk menggunakan rokok di masa depan (OR = 1,93, 95% CI: 1,109, 3,379) dan kemungkinan menerima ganja (OR = 1,62, 95% CI: 1,03, 2,53), dan tampaknya sedikit mengurangi keterampilan pengambilan keputusan di antara siswa kelas lima (coef = -0,078; 95% CI:  −0,131, −0,025). Hasil kami menunjukkan bahwa implementasi PROERD dan adaptasi budaya harus dievaluasi ulang untuk memahami mengapa program tidak mencapai tujuan pencegahan yang diharapkan dan menghasilkan efek iatrogenik potensial.