Hasil Pengobatan Ibogaine untuk Ketergantungan Opioid dari Studi ObservasiOnal Tindak Lanjut Dua Belas Bulan

Format
Scientific article
Publication Date
Published by / Citation
Geoffrey E. Noller, Chris M. Frampton & Berra Yazar-Klosinski (2018) Ibogaine treatment outcomes for opioid dependence from a twelve-month follow-up observational study, The American Journal of Drug and Alcohol Abuse, 44:1, 37-46, DOI: 10.1080/00952990.2017.1310218
Original Language

Bahasa Inggris

Country
Selandia Baru
Keywords
Ibogaine
opioid dependence
psychedelics
opioid detoxification
legal availability
opioid withdrawal

Hasil Pengobatan Ibogaine untuk Ketergantungan Opioid dari Studi ObservasiOnal Tindak Lanjut Dua Belas Bulan

ABSTRAK

Latar Belakang: Ibogaine alkaloid indole psikoaktif telah dikaitkan dengan mendorong hasil pengobatan untuk ketergantungan opioid. Status hukum ibogaine di Selandia Baru memberikan kesempatan unik untuk mengevaluasi daya tahan hasil pengobatan. 

Tujuan: Untuk memeriksa efek pengobatan longitudinal selama periode 12 bulan di antara individu yang menerima pengobatan ibogaine legal untuk ketergantungan opioid. 

Metode: Studi observasional ini mengukur tingkat keparahan kecanduan sebagai hasil utama pada 14 peserta (50% wanita) selama 12 bulan pasca-perawatan menggunakan Addiction Severity Index-Lite (ASI-Lite) setelah pengobatan ibogaine tunggal oleh salah satu dari dua penyedia perawatan. Efek sekunder pada depresi dinilai melalui Beck Depression Inventory-II (BDI-II). Skala Penarikan Opioid Subjektif (SOWS) dikumpulkan sebelum dan segera setelah perawatan untuk mengukur gejala penarikan opioid. 

Hasil: Perbandingan nonparametrik melalui Friedman Test antara baseline dan tindak lanjut 12 bulan untuk peserta yang menyelesaikan semua wawancara (n = 8) menunjukkan pengurangan yang signifikan untuk skor komposit penggunaan obat ASI-Lite (p = 0,002). Penurunan skor BDI-II dari baseline menjadi tindak lanjut 12 bulan juga signifikan (p < 0,001). Pengurangan yang signifikan dalam skor SOWS untuk semua peserta (n = 14) juga diamati secara akut setelah perawatan (p = 0,015). Pasien dengan data parsial (n = 4) juga menunjukkan penurunan skor penggunaan obat ASI-Lite dan masalah status keluarga / sosial. Satu pasien yang terdaftar dalam penelitian ini meninggal selama perawatan.

Kesimpulan: Pengobatan ibogaine tunggal mengurangi gejala penarikan opioid dan mencapai penghentian opioid atau mengurangi penggunaan berkelanjutan pada individu yang bergantung yang diukur selama 12 bulan. Ketersediaan hukum Ibogaine di Selandia Baru dapat menawarkan hasil yang lebih baik di mana undang-undang mendukung penyedia perawatan untuk bekerja sama dengan profesional kesehatan lainnya.