Transisi dari penggunaan obat ilegal pertama ke injeksi pertama di antara orang-orang yang menyuntikkan obat-obatan di Meksiko Utara: Analisis kelangsungan hidup retrospektif

Format
Scientific article
Published by / Citation
Ospina-Escobar, A., & Magis-Rodríguez, C. (2022). Transition from first illegal drug use to first injection among people who inject drugs in Northern Mexico: A retrospective survival analysis. Salud Mental, 45(2), 71-80. doi:https://doi.org/10.17711/SM.0185-3325.2022.010
Original Language

Bahasa Inggris

Country
Meksiko
Keywords
onset of drug use
drug injection
Mexico
Tijuana
Hermosillo

Transisi dari penggunaan obat ilegal pertama ke injeksi pertama di antara orang-orang yang menyuntikkan obat-obatan di Meksiko Utara: Analisis kelangsungan hidup retrospektif

Abstrak:

Pendahuluan. Ada sedikit informasi di Meksiko tentang transisi ke menyuntikkan narkoba di antara pengguna narkoba di kota-kota selain Tijuana.

Tujuan Kami membandingkan karakteristik timbulnya penggunaan narkoba dan injeksi pertama di antara orang-orang yang menyuntikkan obat (PWID) dari Ciudad Juárez dan Hermosillo, dua kota di Meksiko Utara dan mengidentifikasi faktor-faktor yang terkait dengan tingkat transisi yang lebih cepat dari penggunaan obat pertama ke injeksi pertama.

 Metode 841 PWID diwawancarai pada tahun 2012 di Ciudad Juárez (n = 445) dan Hermosillo (n = 396). Dengan menggunakan lifetables, kami menggambarkan waktu pada awal penggunaan obat dan injeksi pertama. Analisis regresi Cox digunakan untuk menentukan faktor-faktor yang terkait dengan bahaya transisi ke injeksi pertama.

Hasil. Usia rata-rata pada awal penggunaan narkoba adalah 15,5 tahun (standar deviasi [SD] = 5,73). Usia rata-rata pada injeksi pertama adalah 21,30 (SD = 7,22). Durasi rata-rata antara penggunaan obat pertama dan transisi ke injeksi adalah 4,8 tahun (SD = 5,6). Mengontrol untuk sosiodemografi, faktor-faktor yang meningkatkan bahaya transisi ke injeksi adalah usia pada awal penggunaan narkoba (adjusted-hazard-rate [AHR] = 1.04, 95% confidence-interval CI [1.03, 1.05], p<.01) setelah menggunakan kokain, heroin, atau metamfetamin pada awal penggunaan narkoba (AHR = 1.14, 95% CI [1.03, 1.27], p = .01), dan telah menerima bantuan pada injeksi pertama (AHR = 1.25, 95% CI [1,17, 1,33], hlm<,01).

 Hasil penelitian menunjukkan perlunya meningkatkan program pengurangan bahaya di kalangan pengguna narkoba non-suntik sehingga dapat mencegah penyebaran obat suntik di Meksiko.