Gereja Uganda telah melembagakan sebuah program yang akan membantu kaum muda untuk melindungi diri mereka dari alkoholisme dan penyalahgunaan narkoba. Program Sekolah Bebas Narkoba diluncurkan oleh Uskup Agung yang akan keluar, Pendeta Stanley Ntagali, di Sekolah Menengah Atas Mengo pada hari Sabtu tanggal 15 Februari 2020. Berbicara kepada siswa, guru dan mitra yang menghiasi acara tersebut, Ntagali mengatakan bahwa penyalahgunaan narkoba di kalangan anak muda di sekolah meningkat, itulah sebabnya Gereja memutuskan untuk bertindak melawan kejahatan tersebut.
Koordinator Program 'Sekolah Bebas Narkoba' Gereja Uganda, Ezra Tumuhirwe, mengatakan inisiatif ini diharapkan mencakup 500 sekolah menengah pada tahun 2026.
Penjabat Direktur Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan KCCA, Dr. Daniel Ayen Okello, meminta kaum muda untuk mencari bimbingan dari orang tua, guru, dan pemimpin agama mereka ketika mereka mengalami masalah, daripada beralih ke narkoba. Dr. Okello mengatakan kepada para pemuda bahwa tidak ada yang boleh membuat mereka merasa lebih rendah dari mereka dan mengingatkan mereka bahwa mereka diciptakan menurut gambar Tuhan.
Pejabat pengatur utama obat-obatan di Otoritas Obat Nasional (NDA), Brian Sekayombya, mengatakan otoritas akan terus bekerja dengan sekolah dan pemangku kepentingan lainnya untuk menghilangkan alkoholisme dan penyalahgunaan narkoba. Peserta lain dalam acara ini antara lain; Sekretariat Gereja provinsi Uganda, Pendeta Paul Kakooza dan Dr. Nazarius Tumwesigye dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Makerere.
Acara yang dihadiri oleh sejumlah pejabat dan acara diawali dengan pawai solidaritas oleh siswa dan guru SMA Gayaza, SMA Mengo, King's College Buddo, Nsangi SS, Mwereerwe SS, Wampeewo Ntakke, Entebbe SS dan Kira SS.
Para siswa juga diberi kesempatan untuk mempresentasikan puisi, musik, dan item drama tentang alkoholisme dan penyalahgunaan narkoba selama acara ini juga.
This is a very good initiative
Thanks Lubega! It will be an interesting initiative to follow.
In reply to This is a very good… by Andrew Lubega