Hasil Kognitif Anak Kecil Setelah Paparan Prenatal terhadap Obat untuk Gangguan Penggunaan Opioid: Tinjauan Sistematis dan Meta-Analisis

Format
Scientific article
Publication Date
Published by / Citation
Nelson LF, Yocum VK, Patel KD, Qeadan F, Hsi A, Weitzen S. Cognitive Outcomes of Young Children After Prenatal Exposure to Medications for Opioid Use Disorder: A Systematic Review and Meta-analysis. JAMA Netw Open. 2020;3(3):e201195. doi:10.1001/jamanetworkopen.2020.1195
Original Language

Bahasa Inggris

Country
Amerika Serikat
Keywords
Cognitive Outcomes
OUD
prenatal
prenatal exposure
MAT
meta-analysis
systematic review

Hasil Kognitif Anak Kecil Setelah Paparan Prenatal terhadap Obat untuk Gangguan Penggunaan Opioid: Tinjauan Sistematis dan Meta-Analisis

Abstrak

Penting: Jumlah anak-anak dengan paparan opioid prenatal terhadap obat untuk pengobatan kecanduan (MAT) dengan metadon dan buprenorfin untuk gangguan penggunaan opioid ibu meningkat, tetapi hubungan paparan ini dengan hasil kognitif tidak dipahami dengan baik.

Tujuan: Untuk memeriksa kekuatan dan konsistensi temuan dalam literatur medis mengenai hubungan paparan prenatal terhadap MAT dengan perkembangan kognitif anak usia dini, terutama ketika memperhitungkan variabel di luar paparan MAT.

Sumber Data: Strategi pencarian memperoleh publikasi dari PubMed, CINAHL, PsycINFO, Web of Science, dan Embase dari Januari 1972 hingga Juni 2019. Daftar referensi dari artikel yang diidentifikasi dicari.

Seleksi Studi: Kriteria inklusi adalah studi kohort, studi termasuk anak-anak berusia 1 hingga 60 bulan dengan setidaknya 2 bulan paparan MAT prenatal, studi menggunakan skala pengujian pengamatan langsung standar, dan cara pelaporan studi dan SD. Laporan kasus, seri kasus, kontrol historis, dan ulasan dikecualikan.

Ekstraksi dan Sintesis Data: Dua penulis secara independen memilih studi untuk dimasukkan, mengekstrak data, dan menilai kualitas studi. Data yang diekstraksi termasuk karakteristik demografis, kovariat, sumber bias, dan perkiraan efek. Meta-analisis dilakukan dengan menggunakan model efek acak. Penelitian ini dilakukan sesuai dengan pedoman Meta-analisis Studi Observasional dalam Epidemiologi (MOOSE) dan Item Pelaporan Pilihan untuk Tinjauan Sistematis dan Pernyataan Meta-Analisis (PRISMA). Ekstraksi dan sintesis data dilakukan antara Januari 2018 dan Agustus 2019.

Hasil dan Langkah Utama: Nilai tes kognitif dan variabilitas demografis antara kelompok yang terpapar dan tidak terpapar.

Hasil: Sebanyak 16 kohort unik, dijelaskan dalam 27 artikel dan termasuk 1086 anak-anak (485 [44,7%] dengan paparan MAT), termasuk dalam sintesis kuantitatif. Pada meta-analisis, paparan MAT dikaitkan dengan skor perkembangan kognitif yang lebih rendah (perbedaan rata-rata standar gabungan, -0,57; 95% CI, -0,93 hingga -0,21; I2 = 81%). Beberapa subanalyses pada karakteristik demografis (yaitu, pendidikan ibu, ras / etnis, status sosial ekonomi, paparan tembakau prenatal, jenis kelamin bayi) dilakukan. Dalam subanalisis studi dengan paparan prenatal yang sebanding terhadap asap tembakau, hubungan paparan MAT dengan skor kognitif tidak lagi signifikan secara statistik dan menjadi homogen (perbedaan rata-rata standar, -0,11; 95% CI, -0,42 hingga 0,20; I2 = 0%).

Kesimpulan dan Relevansi: Dalam studi ini, subanalyses yang telah ditentukan menunjukkan bagaimana perekrutan yang buruk, terutama ketidakseimbangan dalam penggunaan tembakau ibu, dapat berkontribusi pada asosiasi keseluruhan negatif dari skor tes perkembangan kognitif dengan paparan MAT prenatal. Mempromosikan penghentian tembakau untuk wanita hamil dengan gangguan penggunaan opioid harus diprioritaskan pada populasi berisiko tinggi ini.