Prevalensi dan Faktor-Faktor yang Terkait dengan Pelanggaran Kebijakan Bebas Asap Rokok di Kampus: Survei Cross-Sectional Mahasiswa Sarjana di Kampus Universitas di AS

Format
Scientific article
Publication Date
Published by / Citation
Ramachandran S, Bentley S, Casey E, et al Prevalence of and factors associated with violations of a campus smoke-free policy: a cross-sectional survey of undergraduate students on a university campus in the USA BMJ Open 2020;10:e030504. doi: 10.1136/bmjopen-2019-030504
Original Language

Bahasa Inggris

Country
Amerika Serikat
Keywords
campus
smokefree
smoke-free environments
smoke-free policies
tobacco
university
students

Prevalensi dan Faktor-Faktor yang Terkait dengan Pelanggaran Kebijakan Bebas Asap Rokok di Kampus: Survei Cross-Sectional Mahasiswa Sarjana di Kampus Universitas di AS

Abstrak

Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperkirakan prevalensi perilaku merokok di kampus dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang mempengaruhi kepatuhan terhadap kebijakan bebas asap rokok di kampus.

Desain & peserta: Penelitian ini menggunakan survei cross-sectional, yang dikelola sendiri oleh mahasiswa sarjana di University of Mississippi. Sampel acak dari semua kelas sarjana yang tersedia direkrut untuk pengumpulan data. Siswa diberikan survei yang mencakup pertanyaan tentang demografi, penggunaan alkohol, status merokok, kesadaran kebijakan, sikap kebijakan, sikap merokok, dukungan kebijakan, hambatan keberhasilan kebijakan dan pelanggaran kebijakan.

Hasil: Prevalensi merokok 30 hari terakhir adalah 23%. Lebih dari 63% perokok saat ini melaporkan pernah merokok di kampus, tetapi kurang dari 10% pernah menerima peringatan atau tiket untuk pelanggaran mereka. Hampir semua responden (92,5%) melaporkan menyaksikan seseorang merokok di kampus, dan 22% melaporkan menyaksikan seseorang menerima tiket. Hambatan untuk keberhasilan kebijakan termasuk kurangnya pengingat tentang kebijakan, kurangnya dukungan dari mahasiswa dan administrator Universitas, dan denda yang tidak mencukupi. Perilaku merokok (OR: 7,96; 95% CI: 5,13 hingga 12,36), keyakinan tentang kepatuhan kebijakan (OR: 0,52; 95% CI: 0,40 hingga 0,69), dukungan terhadap kebijakan (OR: 0,71; 95% CI: 0,55 hingga 0,91) dan sikap terhadap perilaku merokok (OR: 0,35; 95% CI: 0,25 hingga 0,49) semuanya terkait secara signifikan dengan pelanggaran kebijakan yang dilaporkan sendiri.

Kesimpulan: Penelitian ini menemukan bahwa pelanggaran terhadap kebijakan bebas asap rokok di kampus cukup sering terjadi dan kebijakan tersebut sebagian besar tidak efektif, menunjukkan perlunya intervensi lain. Pendekatan untuk meningkatkan kepatuhan terhadap kebijakan harus mengatasi hambatan seperti pengingat tentang kebijakan, penegakan kebijakan yang lebih baik dan dukungan dari pemerintah.